INFORMASI SEPUTAR KERUSAKAN HABITAT SATWA DAN FAUNA INFORMASI SEPUTAR KERUSAKAN HABITAT SATWA DAN FAUNA Alih fungsi lahan menjadi ancaman utama bagi orangutan Kalimantan

Alih fungsi lahan menjadi ancaman utama bagi orangutan Kalimantan

Mengapa Alih Fungsi Lahan Menjadi Ancaman bagi Orangutan Kalimantan

Alih fungsi lahan, khususnya perubahan dari hutan ke perkebunan atau daerah pemukiman, menjadi ancaman utama bagi orangutan Kalimantan. "Orangutan sangat bergantung pada keberadaan hutan untuk mencari makanan dan tempat tinggal," jelas Dr. Suci Utami Atmoko, pakar primata dari Universitas Nasional Jakarta. Pada 2020 saja, dilaporkan bahwa lebih dari 150.000 hektar hutan Kalimantan telah berubah menjadi perkebunan kelapa sawit.

Menurut data dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan, jumlah populasi orangutan Kalimantan alami penurunan hampir 50% dalam 60 tahun terakhir. "Ini sangat memprihatinkan," imbuh Dr. Suci. Penyebab utama adalah alih fungsi lahan yang menghancurkan habitat alam mereka.

Dampak Lanjutan dari Alih Fungsi Lahan terhadap Habitat Orangutan Kalimantan

Belum lagi, alih fungsi lahan ini juga menimbulkan dampak lanjutan yang merusak habitat orangutan Kalimantan. Jika hutan semakin berkurang, otomatis orangutan akan kehilangan sumber makanan utama mereka. "Tanpa hutan, mereka tidak dapat bertahan hidup," ujar Dr. Suci.

Bukan hanya itu, habitat yang semakin terfragmentasi juga membuat orangutan lebih rentan terhadap perburuan dan konflik dengan manusia. Fakta memilukan ini ditegaskan oleh Yayasan Orangutan Indonesia (Yayorin) yang mencatat peningkatan kasus penyalahgunaan dan perdagangan orangutan seiring dengan semakin intensifnya alih fungsi lahan.

Terakhir, alih fungsi lahan juga berdampak pada perubahan iklim. Hutan berperan penting dalam menyerap karbon dioksida, namun ketika hutan berganti menjadi perkebunan atau pemukiman, kapasitas penyerapan ini berkurang, meningkatkan perubahan iklim global. "Ini bukan hanya ancaman bagi orangutan, tapi juga bagi kehidupan manusia," tandas Dr. Suci.

Untuk itulah, upaya konservasi dan pengendalian alih fungsi lahan merupakan hal yang sangat penting dan mendesak. Kita semua harus bertanggung jawab dalam melindungi orangutan dan hutan-hutan di Kalimantan. Jangan sampai generasi mendatang hanya bisa melihat orangutan dalam buku sejarah atau di balik kaca kebun binatang. Akhir kata, mari kita bersama-sama menjaga keseimbangan alam untuk keberlangsungan hidup kita semua.

Related Post