INFORMASI SEPUTAR KERUSAKAN HABITAT SATWA DAN FAUNA INFORMASI SEPUTAR KERUSAKAN HABITAT SATWA DAN FAUNA Kerusakan Habitat Satwa dan Peran Restorasi Ekosistem dalam Menyelamatkan Alam

Kerusakan Habitat Satwa dan Peran Restorasi Ekosistem dalam Menyelamatkan Alam

Kerusakan Habitat Satwa Liar: Menyelidiki Dampak dan Penyebabnya

Kerusakan habitat satwa liar menjadi momok menakutkan dalam tata kelola lingkungan di Indonesia. "Kerusakan habitat dapat menyebabkan kepunahan satwa liar," ungkap Dr. Rizaldi, peneliti ekologi di Universitas Indonesia. Deforestasi merajalela, pertambangan sembarangan, dan perubahan iklim berkontribusi besar dalam kerusakan ini.

Pertambangan, misalnya, merusak habitat satwa liar secara langsung. Menurut Catatan Greenpeace, lebih dari 1,3 juta hektar hutan di Kalimantan telah dirusak oleh pertambangan batubara selama dekade terakhir. Deforestasi juga berdampak buruk terhadap habitat. "Hutan adalah rumah bagi banyak spesies. Tanpa hutan, mereka punah," jelas Dr. Rizaldi.

Selain itu, perubahan iklim juga berperan dalam kerusakan habitat. Penyusutan es di Kutub Utara, misalnya, mengancam kehidupan beruang kutub. Pun demikian di Indonesia, naiknya suhu global merusak ekosistem laut dan mengancam kehidupan satwa laut. Beranjak dari penjelasan ini, solusi apa yang bisa ditawarkan?

Selanjutnya, Restorasi Ekosistem: Langkah Penting dalam Menyelamatkan Alam

Untuk mengatasi kerusakan habitat, kita harus membangun kembali apa yang telah hilang, yakni habitat. Restorasi ekosistem jadi jawabannya. "Restorasi ekosistem adalah proses memulihkan ekosistem yang telah rusak, terdegradasi, atau hancur," jelas Dr. Rizaldi.

Restorasi bisa dilakukan dengan berbagai cara. Penanaman pohon secara massal, misalnya, bisa memulihkan hutan yang telah ditebang. Teknik ini sudah banyak diterapkan di berbagai daerah di Indonesia. Selain itu, rehabilitasi lahan bekas pertambangan juga penting. "Lahan bekas pertambangan harus ditanam ulang dan dipulihkan agar hewan bisa kembali ke habitat mereka," tambah Dr. Rizaldi.

Dalam skala lebih besar, kita juga perlu melawan perubahan iklim. Upaya ini bisa dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari pengurangan emisi gas rumah kaca hingga penggunaan energi terbarukan.

Pada akhirnya, restorasi ekosistem bukan hanya tentang menyelamatkan satwa liar. Ini tentang menyelamatkan rumah kita bersama: planet Bumi. Jadi, yuk, kita mulai dari sekarang! Mari kita lindungi habitat satwa dan selamatkan alam dengan restorasi ekosistem. Sebab, seperti pepatah lama: "Kita tidak mewarisi Bumi dari leluhur kita, kita meminjamnya dari anak cucu kita."

Related Post